5 Jenis Jamur yang Berbahaya untuk dimakan
1. Galerina marginata
Populer dengan sebutan “autumn scalp”, Galerina marginata berwarna cokelat keemasan dan tumbuh pada batang pinus yang telah lapuk. Dengan amatoxin yang terkandung di dalamnya, autumn scalp dapat menyebabkan kerusakan liver hingga kematian. Jamur berbahaya ini berukuran 1,7—4 cm dan tumbuh di kawasan Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Jepang.
2. Cortinarius rubellus
Berwarna cokelat, dengan bentuk seperti payung, deadly webcap tampak seperti jamur pada umumnya. Tapi, jamur dengan nama latin Cortinarius rubellus ini mengandung racun yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada ginjal. Karena itu, kamu harus waspada kala menjumpai jamur ini pada area yang memiliki kelembaban tinggi di dataran tinggi kawasan Eropa dan Amerika Utara.
3. Amanita phalloides
Berbentuk seperti payung, Amanita phalloides lebih populer dengan sebutan “the death cap”. Jamur ini tumbuh di Eropa, serta beberapa wilayah Afrika Tengah dan Asia Tengah. Tergolong jamur paling berbahaya di dunia, racun jamur death cap bahkan dapat berakibat fatal meski hanya dalam takaran 30 gram.
4. Conocybe filaris
Dengan warna kuning kecokelatan, tinggi sekitar 3 cm, dan bentuk payung, Conocybe filaris dapat mengecoh mata, karena mirip dengan jamur yang biasa kita konsumsi. Padahal spesies jamur ini mengandung mikotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan liver yang parah, hingga kematian. Jamur mematikan ini tumbuh subur dia area pesisir Pasifik Amerika Utara, Eropa, hingga Asia.
5. Omphalotus olearius
Selaras dengan julukannya, warna oranye jamur Jack o’Lantern alias Omphalotus olearius, persis dengan labu yang tak pernah apkir ketika Halloween. Meski tampak menarik, racun Illudin S dalam jamur ini dapat menimbulkan diare, muntah, dan kram. Maka, lebih baik menjauh jika kamu menemukan jamur ini di kawasan hutan Eropa, Amerika Serikat, atau Afrika Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar